Peningkatan ketahanan, transformasi dan Kolaborasi sektor kesehatan Indonesia
4 min readPeningkatan ketahanan, transformasi dan Kolaborasi sektor kesehatan Indonesia – Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyoroti perlunya peningkatan strategi untuk mewujudkan ketahanan kesehatan mengingat situasi wabah yang terus berubah di Indonesia.
Peningkatan ketahanan, transformasi dan Kolaborasi sektor kesehatan Indonesia
aideffectiveness – “Pada dekade 1990-an, komunitas ilmiah mencatat bahwa sebagian besar kematian disebabkan oleh penyakit menular. Namun, pola tersebut bergeser 20 tahun kemudian dari penyakit menular ke penyakit tidak menular,” kata Harbuwono dalam orasi ilmiah Dies ke-73 Universitas Indonesia. Peringatan Natali, menurut pernyataan yang dirilis pada Jumat.
Dia mencatat, penyakit tidak menular seperti stroke, penyakit jantung, diabetes, dan sirosis merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia, dengan tingkat kematian mencapai 625 ribu per tahun dan biaya pengobatan menyentuh Rp14,3 triliun (US$915,2 juta).
Dalam orasi ilmiahnya tentang “Inovasi Teknologi Kesehatan Untuk Membangun Ketahanan Nasional”, Harbuwono memaparkan tiga strategi inovasi teknologi kesehatan yang dapat digalakkan pemerintah untuk mewujudkan ketahanan kesehatan.
Tiga strategi tersebut, jelasnya, adalah inovasi obat dan alat kesehatan untuk meningkatkan produksi lokal, penggunaan teknologi digital untuk integrasi data dan memastikan aksesibilitas layanan kesehatan, serta penggunaan bioteknologi untuk obat presisi.
Wamen juga menekankan perlunya sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi untuk berinovasi mewujudkan ketahanan kesehatan di Indonesia.
Perguruan tinggi sebagai pusat ilmu pengetahuan memiliki peran penting dalam mendorong inovasi di bidang kesehatan, ujarnya seraya menambahkan, kerja sama dengan pihak lain akan mempercepat upaya mewujudkan ketahanan obat dan alat kesehatan, produk digital, dan obat presisi.
“Obat presisi memiliki efek samping yang lebih ringan, sehingga dokter dapat memberikan obat yang sesuai untuk pasiennya secara genomik,” kata Harbuwono.
Dia menyoroti bahwa melalui pengobatan presisi, dokter sekarang dapat mendeteksi mutasi sel BRCA, yang menyebabkan kanker payudara, lebih cepat dan pada orang berusia 20 tahun daripada menunggu hingga mereka mencapai usia 50 tahun dan menjalani mammogram.
Kementerian dorong inovasi teknologi untuk transformasi kesehatan
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono meminta pakar dan peneliti medis mengembangkan inovasi teknologi untuk membantu mewujudkan enam pilar transformasi sistem kesehatan nasional, khususnya ketahanan kesehatan dan teknologi kesehatan.
“Untuk memperkuat ketahanan kesehatan Indonesia, telah dikeluarkan berbagai kebijakan yang memadai, mulai dari peningkatan riset dan pengembangan, mendorong inovasi, memproduksi alat dan obat kesehatan di dalam negeri, serta memberikan jaminan pasar,” ujarnya saat melakukan pemaparan secara virtual, Sabtu.
Di antara inovasi yang diharapkan dapat diproduksi lebih banyak adalah alat skrining kesehatan yang dapat mendeteksi penyakit sejak dini agar tidak menjadi terlalu parah. Untuk mendorong inovasi berbasis bioteknologi, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan inisiatif nasional yang disebut Biomedical and Genomic Sciences Initiative (BGSi).
Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mengintegrasikan data pengurutan genom dari seluruh ekosistem layanan kesehatan, termasuk universitas, rumah sakit, dan industri alat kesehatan di seluruh Indonesia. Data ini nantinya dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit secara lebih akurat, meningkatkan efektivitas pengobatan, dan mengembangkan pengobatan yang tepat.
Pelayanan kesehatan yang baik dianggap sebagai masa depan pembangunan sistem kesehatan di Indonesia dan bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat menerima pengobatan yang paling tepat untuk menyembuhkan penyakit mereka. Peningkatan teknologi skrining kesehatan juga masih diperlukan di tingkat pelayanan kesehatan primer, seperti di puskesmas , agar pelayanan kesehatan dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Peningkatan riset dan inovasi teknologi dalam negeri di bidang kesehatan juga akan mendorong penyerapan produk elektronik buatan dalam negeri dan komponen pendukung lainnya serta meningkatkan ketahanan sistem kesehatan di Indonesia.
Oleh karena itu, Harbuwono mengharapkan upaya penelitian tersebut dapat mengarah pada pengembangan berbagai alat skrining kesehatan buatan dalam negeri yang akurat dan terjangkau, yang dapat digunakan dalam pelayanan kesehatan primer.
Baca Juga : Biaya Tunjangan Kesehatan Asia Pasifik diproyeksikan Melonjak Sebesar 10,2% pada tahun 2023
“Semoga kedepannya kita dapat bersama-sama membangun sistem kesehatan Indonesia yang lebih kuat dan sehat,” imbuhnya. Sedangkan empat pilar transformasi sistem kesehatan nasional lainnya adalah transformasi pelayanan primer, pelayanan rujukan, sistem pembiayaan kesehatan, dan SDM medis.
Kolaborasi penting dalam upaya transformasi sektor kesehatan
Kolaborasi seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci dalam mewujudkan program transformasi kesehatan nasional, menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. “Kolaborasi diperlukan untuk mendukung program transformasi kesehatan nasional,” katanya dalam keterangan yang dirilis di Jakarta, Sabtu.
Pemerintah saat ini sedang mengupayakan transformasi kesehatan yang terdiri dari enam pilar mulai dari transformasi pelayanan primer, pelayanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan.
“Enam pilar tersebut merupakan target program transformasi kesehatan nasional pemerintah melalui Kementerian Kesehatan,” imbuhnya. Dikatakannya, program transformasi kesehatan nasional ini sejalan dengan Inisiatif Nasional Revolusi Mental yang terus menerus digalakkan pemerintah selama ini agar pelayanan kesehatan di tanah air terus meningkat sesuai dengan nilai-nilai inisiatif tersebut.
Transformasi kesehatan akan berjalan mulus jika para pemangku kepentingan di bidang kesehatan menanamkan tiga nilai dasar revolusi mental yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong, tambahnya.
Lima program aksi telah diturunkan dari nilai-nilai dasar, yang dapat diterapkan pada upaya transformasi kesehatan, kata Menkeu. “Lima program aksi tersebut adalah Inisiatif Indonesia Bersih, Inisiatif Indonesia Melayani, Inisiatif Indonesia Tertib, Inisiatif Indonesia Mandiri, dan Inisiatif Indonesia Bersatu,” tambahnya.
Inisiatif Indonesia Bersih melibatkan promosi penerapan perilaku bersih, baik pada tingkat fisik maupun mental, yang dapat membantu Indonesia mencapai status negara maju. Inisiatif Indonesia Melayani melibatkan memastikan bahwa para pelaku sektor kesehatan, seperti tenaga medis dan industri medis, memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat secara keseluruhan.
Inisiatif Indonesia Tertib dapat diwujudkan dengan tertib dalam melakukan berbagai upaya transformasi kesehatan, kata Effendy. Inisiatif Indonesia Mandiri bercita-cita produksi obat dan alat kesehatan yang mandiri untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang mandiri, tambahnya.
“Prakarsa Indonesia Bersatu merupakan prasyarat Prakarsa Nasional Revolusi Mental untuk meningkatkan persatuan dan mencapai cita-cita menjadi negara maju,” ujarnya.